Sabtu, 25 Desember 2010

PERCOBAAN 12MENGUJI HASIL FOTOSINTETIS

PERCOBAAN 12

MENGUJI HASIL FOTOSINTETIS


 


 

I. Tujuan

Mengetahui zat yang di hasilkan dari proses fotosintetis

II. Alat dan Bahan

1. Dua helai daun                 8. Pinset

2. Kertas karbon                  9. Pipet tetes

3. Kaki tiga dan pembakar spritus        10. Larutan yodium/lugol

4. Gelas kimia             11. Alkohol

5. Gelas ukur             12. Kertas tisue

6. Tabung reaksi                13. Gunting

7. Cawan petri

III. Langkah kerja

1. Sehari sebelum percobaan, tutuplah 1 helai daun pada kedua sisi dengan kertas

karbon sedangkan daun yang lain biarkan terbuka, terkena sinar matahari.

2. Petiklah pada saat akan melakukan percobaan

3. Bukalah kertas karbon yang menutupi daun, lalu guntinglah daun tersebut,

lakukanlah juga untuk daun yang tidak ditutup kertas karbon

4. Panaskan air di dalam gelas kimia sampai mendidih.

5. Masukanlah kedua potongan daun tersebut ke dalam air panas sampai layu, lalu

angkatlah.

6. Isilah tabung reaksi dengan alkohol ± 2/3 bagian.

7. Masukanlah bagian tabung tadi ke dalam tabung reaksi yang berisi alkohol

8. Tabung yang berisi alkohol + daun, masukanlah ke dalam kimia yang berisi air

mendidih. agar air tetap mendidih letakan diatas pembakar spritus, gantilah

alkohol jika sudah berwarna hijau

9. Bila daun sudah tidak hijau lagi, angkat dan keringkan dengan menggunakan

kertas tisue, letakkan daun pada cawan petri, tetesi larutan yodium/lugol

10. Amati perubahan apa yang terjadi pada kedua daun tersebut

11. Catatlah hasil pengamatanmu, di tabel pengamatan


 

IV. Hasil

Tabel hasil pengamatan.


 

No

Perlakuan

Hasil akhir

1.

Ditutup kertas karbon

 

2.

Tidak ditutup kertas karbon

 


 

V. Jawablah pertayaan-pertayaan berikut

1. Tulis reaksi kimia fotosintesis !

2. Tulis reaksi kimia oksidasi !

3. Apa hasil kesimpulan ari percobaan diatas !


 


 


 


 


 

Laboratorium IPA SPM muhammadiyah Cimanggu


 


 


 


 


 


 


 


 


 

 

MATERI PRAKTIKUM IPA

MATERI PRAKTIKUM IPA

KELAS IX

SEMESTER
I

TAHUN PELAJARAN 2009/2010


 


 


 


 

NO

Percobaan

Judul

Keterangan

1

Percobaan 1

Pengukuran dasar

 

2

Percobaan 2

Larutan asam basa

 

3 

Percobaan 3

Pertumbuhan biji kacang hijau

 

4 

Percobaan 4

Pengenalan mikroskop

 

5 

Percobaan 5

Mengenal jaringan tumbuhan

 

6 

Percobaan 6

Menghitung massa jenis zat

 

7 

Percobaan 7

Gerak lurus

 

8 

Percobaan 8

Komponen penyusun ekosistem

 

9 

Percobaan 9

Getaran

 

10 

Percobaan 10

Pemantulan dan pembiasan cahaya

 

11 

Percobaan 11

Mengukur kuat arus listrik

 

12 

Percobaan 12

Fotosintesis

 


 

                         Cimanggu, 31 Oktober 2009

Mengetahui                              Guru Mata Pelajaran

Pengelola Lab IPA


 


 


 


 


 

Joko Setiadi                             Setiyo Rudito, S.Pd

NBM:                              NBM: 981869

Jumat, 17 Desember 2010

MENGUKUR BEDA POTENSIAL LISTRIK

PERCOBAAN 12
MENGUKUR BEDA POTENSIAL LISTRIK


I. Tujuan Percobaan

○ Dapat memasang volt meter untuk mengukur beda potensial.

○ Dapat menyimpulkan pengaruh sumber tegangan terhadap beda potensial.

II. Alat dan bahan

○ Batu batrai 1,5 V 4 buah        ○ Saklar 1 buah

○ Voltmeter                ○ Kabel penghubung (dua warna)

○ Lampu pijar 3,8 V 1 buah

III. Cara kerja

1. Susun alat seperti pada gambar 1 berikut.
2. Biarkan saklar terbuka, amati jarum penunjuk pada voltmeter, catat hasilnya.
3. Tutup saklar, amati skala yang ditunjuk pada voltmeter, catat hasilnya.
4. Ulangi kegiatan 2 s/ 3 dengan menggunakan 2 batrai, 3 btrai, 4 batrai yang disusun
seri, catat hasilnya dalam tabel.
IV. Hasil pengamatan

A. Tabel hasil pengamatan.
 
NO 
Jumlah Batrai 
GGL Batrai
(Volt) 
Tegangan pada voltmeter 
Saklar terbuka
Saklar tertutup
1
2
3
4


V. Pertanyaan

1. Dari kegiatan di atas bagaimana cara pemasangan ampermeter?

2. Semakin banyak batrai, bagaimanalah besar tegangannya?

3. Samakah hasil pengamatan dengan GGL yang dimiliki tiap batrai pada saat saklar

dibuka?

4. Samakah hasil pengamatan dengan GGL yang dimiliki tiap batrai pada saat saklar

ditutup?

MENGUKUR KUAT ARUS LISTRIK

PERCOBAAN 11

MENGUKUR KUAT ARUS LISTRIK


 


 


 

I. Tujuan Percobaan

○ Dapat memasang ampermeter untuk mengukur kuat arus.

○ Dapat menyimpulkan pengaruh sumber tegangan terhadap kuat arus dan nyala

lampu.

II. Alat dan bahan

○ Batu batrai 1,5 V 4 buah        ○ Saklar 1 buah

○ Ampermeter                ○ Kabel penghubung (dua warna)

○ Lampu pijar 3,8 V 1 buah

III. Cara kerja

1. Susun alat seperti pada gambar 1 berikut.


 


 


 


 


 


 


 


 


 

Gb. 1


 

2. Tutup saklar amati skala yang ditunjuk ampermeter dan perhatikan keadaan lampu.

3. Ulangi kegiatan 1 s/ 2 dengan menggunakan 2, 3, 4 batrai yang disusun seri, catat

hasilnya dalam tabel.

4. Susun alat seperti pada gambar 2 berikut.


 


 


 


 


 


 


 


 


 

                 Gb. 2

5 Ulangi kegiatan 2 dan 3, catat hasilnya dalam tabel.

IV. Hasil pengamatan

A. Tabel hasil pengamatan percobaan 1 (Gb. 1)


 

NO 

Jumlah Batrai 

GGL Batrai

(Volt) 

Kuat arus

(Ampere) 

Keadaan lampu

1

    

2

    

3

    

4

    

B. Tabel hasil pengamatan percobaan 2 (Gb. 2)


 


 

NO 

Jumlah Batrai 

GGL Batrai

(Volt) 

Kuat arus

(Ampere) 

Keadaan lampu 

1 

    

2 

    

3 

    

4 

    


 

V. Pertanyaan

1. Adakah arus listrik pada kegiatan di atas?

2. Jika ada, apakah buktinya?

3. Bagaimana pengaruh jumlah batrai dengan kuat arus ?

4. Bagaimana pengaruh jumlah batrai dengan keadaan lampu.

5. Samakah hasil pengamatan untuk gambar 1 dan gambar 2?

6. Apa fungsi saklar.

7. Bagaimana cara pemasangan ampermeter.

PEMANTULAN DAN PEMBIASAN CAHAYA

PERCOBAAN 10

PEMANTULAN DAN PEMBIASAN CAHAYA


 


 


 

I. Tujuan Percobaan

○ Menyelidi hukum pemantulan cahaya pada cermin datar.

○ Mengamati terjadinya pembiasan cahaya pada prisma.

II. Alat dan bahan

○ Cermin datar berpenumpu        ○ Kertas HVS         

○ Prisma 1 buah                ○ Mistar        

○ Jarum pentul                ○ Pensil

○ Kertas karton                ○ Busur derajat

III. Cara Kerja

A. Menyelidiki hukum pemantulan cahaya pada cermin datar.

1. Pada kertas HVS lukis garis mendatar 10 cm.

2. Letakan cermin datar berpenumpu di atas garis mendatar tersebut.

3. Beri tanda dengan huruf O di tengah-tengah cermin.

4. Dengan menggunakan busur derajat buat garis tegak lurus terhadap cermin

(disebut garis normal).

5. Buat garis sebagai sinar datang menuju titik O.

6. Pada garis sinar datang tancapkan jarum pentul di titik A dan B (lihat gambar 1).


 

Gambar 1


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 

7. Amati bayangan jarum pentul pada titik A dan B sehingga akan terbentuk garis

bayangan titik C dan D.

8. Tancapkan jarum pentul pada titik C untuk bayangan jarum pentul titik A.

9. Tancapkan jarum pentul pada titik D untuk bayangan jarum pentul titik B.

10. Angkat cermin dan buat garis putus-putus sebagai garis bayangan dari titik O

melalui titik C dan D.

11. Dengan menggunakan busur derajat ukur sudut r terhadap garis normal.

12. Ulangi percobaan ini dengan sudut datang berbeda-beda, catat hasilnya pada

tabel !

B. Mengamati terjadinya pembiasan pada prisma.

1. Letakan prisma diatas kertas HVS, kemudian jiplak gambar prisma pada kertas

HVS tersebut.

2. Gambar garis lurus sebagai sinar datang, kemudian buat titik A dan titik B.

3. Tancapkan jarum pentul di titik A dan B, kemudian amati bayangan jarum pentul

A dan B. (Lihat gambar 2)


Gambar 2


 


 


 


 


 


 


 


 

4. Tancapkan jarum pentul pada titik C untuk bayangan jarum pentul titik A.

5. Tancapkan jarum pentul pada titik D untuk bayangan jarum pentul titik B.

6. Angkat prisma dan buat garis putus-putus sebagai garis bayangan dari titik

C ke titik D.

7. Hubungkan garis AB dengan garis CD menghasilkan garis BC.

8. Perpanjang garis AB dan garis CD dengan garis putus-putus sampai terjadi

perpotongan, perpotongan garisnya disebut titik E.

9. Buat garis normal tegak lurus sisi prisma.

10. Dengan menggunakan busur derajat ukur sudut antara garis normal dengan garis

AB, garis normal dengan garis CD.

11. Dengan menggunakan busur derajat ukur sudut deviasi (D) yaitu sudut di titik E.

12. Ulangi kegiatan 1 s/d 11 dengan sudut datang yang berbeda.

13. Catat hasil pengamatan dalam tabel.

III. Hasil Pengamatan

A. Tabel Hasil Pengamatan Pemantulan pada cermin datar.

NO 

Sudut Datang

( i ) 

Sudut Pantul

( r ) 

1 

............ o

............ o

2 

............ o

............ o

3 

............ o

............ o


 

B. Tabel Hasil Pengamatan Pembiasan pada prisma.

NO 

Sudut

Bias Prisma

(b)

Sudut

Sinar Datang

(i) 

Sudut

Sinar Datang

(r)

Sudut

Deviasi

(D)

(i + r b)

1 

............ o

............ o

............ o

............ o

............ o

2 

............ o

............ o

............ o

............ o

............ o

3 

............ o

............ o

............ o

............ o

............ o


 


 


 


 


 


 


 

GETARAN

PERCOBAAN 9

GETARAN


 


 

I. Tujuan Percobaan

○ Memahami pengertian amplitudo, getaran, peroida, dan frekuensi.

○ Menjelaskan hubungan amplitudo dengan peroida.

○ Menjelaskan hubungan amplitudo dengan frekuensi.

Menjelaskan hubungan frekuensi dengan perioda.

II. Alat dan Bahan

○ Statif 1 buah            ○ Stopwatch 1 buah

○ Benang                ○ Mistar

○ Bandul matematis 1 buah

III. Cara Kerja

1. Ikat bandul matematis dengan benang (± 25 cm)

2. Gantung ujung benang pada statif, kemudian diamkan agar bandul berhenti

bergerak.

3. Tarik bandul sejauh 5 cm (sebagai amplitudo), kemudian lepaskan.


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 

4. Catat waktu setelah bandul berayun 10 kali (10 getaran).

5. Ulangi langkah ke 3 untuk amplitudo 10 cm, 15 cm, dan 20 cm.

6. Catat hasilnya pada tabel.

7. Hitung periode dan frekuensi dengan rumus sebagai berikut:


F Menghitung periode dengan rumus T = s

  • Menghitung frekuensi dengan rumus f = s-1

Keterangan:

F s-1 = Hz F n = getaran

F s = detik F t = waktu


 

IV. Hasil Pengamatan


 

NO 

Amplitudo

(A)

Getaran

(n)

Waktu

(t)

Periode

(T)

Frekuensi

(f)

1.

5 cm

10 kali

........... s

........... s

........... s-1

2. 

10 cm 

10 kali 

........... s

........... s

........... s-1

3. 

15 cm 

10 kali 

........... s

........... s

........... s-1

4. 

20 cm 

10 kali 

........... s

........... s

........... s-1


 

V. Pertanyaan

1. Apa yang dimaksud dengan amplitudo ?

2. Apa yang dimaksud dengan perioda ?

3. Apa yang dimaksud dengan frekuensi ?

4. Tulis hubungan antara periode dan frekuensi dan bagaimana rumusnya !

5. Perhatikan gambar berikut:


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 

Jika benda melakukan gerakan dari A ke B memerlukan waktu 0,5 sekon hitung:

a. Periodenya.

b. Frekuensinya.

KOMPONEN PENYUSUN EKOSISTEM

PERCOBAAN 8

KOMPONEN PENYUSUN EKOSISTEM


 

I. Tujuan Prcobaan

1. Mengetahui komponen-komponen penyusuun ekosistem.

2. Menentukan kepadatan populasi di suatu wilayah.

II. Alat dan Bahan

1. Kuadran ukuran 50 cm x 50 cm         5. Plastik

2. Lup                         6. Kertas label

3. Termometer ruang                 7. PH meter

4. Alat tulis

III. Cara Kerja

1. Siapkan kuadran ukuran 50 cm x 50 cm

2. Pilih lingkungan disekitar sekolah (Kebun sekolah/Lapangan)

3. Letakan kuadran di tempat yang dipilih

4. Amati dengan teliti dan catatlah segala sesuatu yang terdapat dalam kuadran baik

benda hidup maupun benda tak hidup.

5. Ukur temperatur disekitar kuadran, catat hasilnya.

6. Ukur PH tanah di sekitar kuadran dengan menggunakan PH meter, catat hasilnya.

7. Kelompokan apa yang kamu dapatkan menjadi dua kelompok, catat dalam tabel

hasil pengamatan.

IV. Tabel hasil pengamatan

No 

Nama Komponen*

Jumlah 

Komponen**

Peranannya

dalam

Ekosistem

Biotik 

Abiotik 

1

     

2

     

dst

     


 

Keterangan:

* = Jika tidak mengetahui nama komponennya maka nama boleh memakai

huruf abjad, kemudian ambil satu contoh masukan dalam plastik.

** = Disi dengan tanda
ΓΌ

V. Pertanyaan

1. Apasaja yang termasuk dalam komponen biotik ?

2. Apasaja yang termasuk dalam komponen Abiotik ?

3. Organisme apa yang dominan di lingkungan tersebut.

4. Ada berapa macam populasi yang kamu temukan ?

5. Berapakah kepadatan populasi tiap-tiap jenis organisme dengan menggunakan rumus:

    D = n = Jumlah populasi A = Luas daerah (m2)